SOREANG,(GALAMEDIA)
Persib Bandung harus menerima kenyataan pahit, setelah kembali kalah dari Persija Jakarta. Pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3), Persib melanjutkan rekor buruknya atas Persija karena kalah 2-3 (0-2).
Tiga gol kemenangan Persija disumbangkan Bambang Pamungkas pada menit 15 dan 68 serta Oliver Makor pada menit 40. Sedangkan dua gol balasan Persib dicetak Matsunaga Shohei melalui tendangan penalti pada menit 50, dan Abanda Herman menit 81.
Seluruh gol Persija Jakarta yang bersarang di gawang Markus Harison terjadi karena bobroknya lini pertahanan yang dihuni Maman, Abanda Herman, dan Agung. Bahkan dua gol awal Persija tidak perlu terjadi, seandainya para pemain belakang disiplin dan konsentrasi dalam menjaga lawan.
Kekalahan dari tim yang selama ini dianggap sebagai musuh bebuyutan ini disambut kekecewaan puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion si Jalak Harupat. Begitu laga usai, ribuan botol air mineral berhamburan ke tengah lapangan. Yang menjadi sasaran pelemparan adalah bangku cadangan Persija.
Suasana muram juga menyelimuti bangku cadangan dan ruang ganti pemain Persib. Hampir semua pemain dan ofisial tim Persib tertunduk lesu. Ini adalah kekalahan keenam yang harus dialami Persib dari Persija, dari 14 pertemuan di kandang sendiri sejak era Liga Indonesia diputar pada tahun 1994. Kekalahan Persib ini semakin mengukuhkan dominasi Persija atas tim kebanggaan bobotoh ini.
Di ruang konferensi pers, pelatih Daniel Roekito tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Mantan pelatih Persiba Balikpapan ini menunjuk tiga gol yang bersarang ke gawang Persib, prosesnya sangat mengecewakan.
"Secara umum, permainan anak-anak cukup baik. Tapi saya kecewa dengan tiga gol yang bersarang ke gawang kita. Semuanya bola crossing dari samping dan tidak ada yang mengawal. Dua gol terakhir juga gagal ditangkap Markus dan mantul ke pemain lawan yang akhirnya jadi gol," katanya.
Sebaliknya, kubu Persija terlihat sangat sumringah dengan kemenangan bergengsi ini. "Ekstra konsentrasi adalah kunci kemenangan kita dalam pertandingan ini. Karena kita sudah tahu suasana dan tekanan penonton yang bakal terjadi. Pemain bisa bermain lepas dan keluar dari tekanan penonton," kata pelatih Persija, Rahmad Darmawan.
Tertinggal 0-2
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Malaysia, Shokri Bin Nor ini, Persib membuka peluang lewat tandukan Abanda Herman yang menyamping pada menit ke-8. Namun Persija justru bisa membuka keunggulan lewat gol Bambang Pamungkas pada menit ke-15.
Bambang menaklukkan Markus Horison setelah menerima sodoran bola dari Greg Nwokolo, dari sektor kiri pertahanan Persib. Greg bebas mengirimkan umpan lantaran Agung tak mampu mengejarnya, karena mengalami cedera.
Dua menit berselang, Persija nyaris menggandakan keunggulan ketika Muhammad Ilham lepas dari kawalan pemain belakang Persib yang masih panik. Untung bola tendang Ilham masih bisa diblok Abanda dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Pada menit 21, Daniel menarik Agung yang berjalan terpincang-pincang dan memasukkan Wildansyah. Setelah menata koordinasi permainannya, Persib mengancam gawang Persija yang dikawal Hendro Kartiko lewat tendangan bebas Miljan Radovic pada menit 27. Namun, bola tendangan gelandang asal Montenegro ini hanya membentur mistar gawang.
Pada menit 33, giliran tendangan bebas Matsunaga Shohei yang harus dengan susah payah ditepis Hendro. Lima menit menjelang turun minum, Persija malah mampu menggandakan keunggulan lewat gol Oliver Makor, yang memanfaatkan bola rebound dari tepisan Markus. Hingga jeda, Persib tertinggal 0-2.
Menyadari kalah di lini tengah, di awal babak kedua, Daniel memasukkan Eka Ramdani menggantikan Isnan Ali. Baru empat menit babak kedua berjalan, Persib berhasil memperkecil ketinggalan melalui tendangan penalti Matsunaga. Persija diganjar hukuman tendangan penalti setelah Radovic diganjal Ambrizal di dalam kotak penalti. Gol Matsunaga membuat suasana stadion bergairah lagi.
Tapi di tengah gairah untuk menyamakan kedudukan, gawang Persib justru bobol lagi oleh sontekan Bepe, yang membelokkan tendangan Makor dari dalam kotak penalti. Tertinggal 1-3, Daniel kembali memasukkan striker yaitu Rachmat Afandi yang menggantikan Siswanto.
Pada menit 79, Atep punya kesempatan mencetak gol, tapi tendangan kaki kanannya membentur kaki lawan. Dua menit berselang, sontekan Abanda membobol gawang Hendro dan memperkecil ketinggalan menjadi 2-3.
Di sisa laga, Persib berusaha menyamakan kedudukan. Dua peluang matang sempat didapatkan melalui tendangan Eka pada menit 85 dan Matsunaga di menit 90. Namun hingga wasit asal Malaysia meniupkan peluit panjang, Persib gagal menyamakan kedudukan.
Akibat kekalahan itu, Persib tertahan di peringkat 11 dengan nilai 19, sedangkan Persija menggeser Semen Padang di peringkat dua dengan nilai 32, terpaut 6 poin dari Persipura yang memimpin klasemen sementara.
PERSIJA SAMPE MATI
Senin, 21 Maret 2011
Rabu, 02 Februari 2011
Persija Menang di Balikpapan
Setelah mengalahkan Persijap Jepara dengan skor 3-0, Persija Jakarta sukses mempermalukan tuan rumah Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia yang berlangsung, Rabu (2/2). Gol semata wayang tim ‘Macan Kemayoran’ dibukukan pemain bertahan asal Kamerun, Eric Arsene Bayemi pada menit ke-68.
Pertandingan berlangsung lambat dengan mengandalkan umpan lambung langsung ke jantung pertahanan lawan. Kedua tim gagal mengembangkan permainnya menyusul buruknya kondisi Stadion Parikesit Balikpapan akibat hujan sebelum pertandingan.
Namun Persiba langsung mengambil inisiatif menyerang lewat koordinasi gelandang Robertino Pugliara dan Kim Yong Hee. Penyerang ‘Beruang Madu’ seperti Aldo Baretto, Khairul Amri, Sultan Samma bergantian membombardir gawang Persija dikawal kipper Hendro Kartiko.
Asyik menyerang, Persiba jadi lengah saat pemain Persija melakukan serangan balik mematikan. Umpang lambung Ismet Sofyan dari sayap kiri lapangan mampu diselesaikan lewat tandukan Eric Arseni Bayemi.
Pelatih Persija, Rahmad Darmawan mengaku sejak awal sudah memerintahkan para pemainnya agar bertahan dengan penempatan tiga bek bermain sejajar. Pemain juga diperintahkan mencuri peluang lewat serangan balik.
“Kami memang bermain sedikit bertahan serta berusaha mencuri poin. Kami beberapa kami mempunyai peluang namun hanya satu yang berbuah gol,” katanya.
Pelatih Persiba, Junaidi mengatakan para pemainnya sudah berusaha maksimal menciptakan gol di gawang Persija. Namun faktor keberuntungan serta buruknya lapangan jadi penyebab kekalahan di kandang sendiri. “Kami sudah berusaha dengan maksimal namun gol tidak berhasil diciptakan,” katanya.
Kemenangan tersebut membuat Persija makin kokoh di urutan ke-4 dengan koleksi 23 poin dari 12 kali pertandingan. Adapun Persiba harus tetap betah diperingkat ke-12 dengan 12 poin dari 12 kali pertandingan.
Pertandingan berlangsung lambat dengan mengandalkan umpan lambung langsung ke jantung pertahanan lawan. Kedua tim gagal mengembangkan permainnya menyusul buruknya kondisi Stadion Parikesit Balikpapan akibat hujan sebelum pertandingan.
Namun Persiba langsung mengambil inisiatif menyerang lewat koordinasi gelandang Robertino Pugliara dan Kim Yong Hee. Penyerang ‘Beruang Madu’ seperti Aldo Baretto, Khairul Amri, Sultan Samma bergantian membombardir gawang Persija dikawal kipper Hendro Kartiko.
Asyik menyerang, Persiba jadi lengah saat pemain Persija melakukan serangan balik mematikan. Umpang lambung Ismet Sofyan dari sayap kiri lapangan mampu diselesaikan lewat tandukan Eric Arseni Bayemi.
Pelatih Persija, Rahmad Darmawan mengaku sejak awal sudah memerintahkan para pemainnya agar bertahan dengan penempatan tiga bek bermain sejajar. Pemain juga diperintahkan mencuri peluang lewat serangan balik.
“Kami memang bermain sedikit bertahan serta berusaha mencuri poin. Kami beberapa kami mempunyai peluang namun hanya satu yang berbuah gol,” katanya.
Pelatih Persiba, Junaidi mengatakan para pemainnya sudah berusaha maksimal menciptakan gol di gawang Persija. Namun faktor keberuntungan serta buruknya lapangan jadi penyebab kekalahan di kandang sendiri. “Kami sudah berusaha dengan maksimal namun gol tidak berhasil diciptakan,” katanya.
Kemenangan tersebut membuat Persija makin kokoh di urutan ke-4 dengan koleksi 23 poin dari 12 kali pertandingan. Adapun Persiba harus tetap betah diperingkat ke-12 dengan 12 poin dari 12 kali pertandingan.
Sabtu, 29 Januari 2011
Persija Menggoyang Senayan
Misi memperbaiki reputasi Persija Jakarta pada laga kemarin dapat terpenuhi. Persija sukses berpesta dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas Persijap Jepara.
Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Persija nyaris menguasai jalannya pertandingan. Duet striker Bambang ’Bepe’ Pamungkas dengan Agu Kasmir berhasil mengobrakabrik lini belakang Persijap yang dikomandoi kapten Evaldo Silva de Asiss. Tapi, gol pembuka kemenangan tuan rumah yang berjuluk Macan Kemayoranjustru tercipta dari pemain tengah Oliver Makor.
Gelandang asal Liberia itu berhasil merobek jala gawang Persijap yang dikawal mantan kiper Persija M Yasir pada menit ke-25. Persija menjaga keunggulan ini hingga turun minum. Selepas jeda, tidak berbeda jauh seperti jalannya babak pertama, Persija tetap menguasai permainan. Bepe dkk kembali menambah gol melalui sundulan pemain tim nasional (timnas) Indonesia M Nasuha pada menit ke-63. Keunggulan Persija akhirnya ditutup oleh Agu, penyerang asal Singapura, lima menit sebelum laga usai.
Gol ini membuat Agu semakin produktif sejak bergabung dengan pasukan Macan Kemayoran. Menurut Pelatih Persija Rahmad ‘RD’ Darmawan, meski berhasil menundukkan Persijap dengan skor besar, pertandingan Macan Kemayoran kali ini bukan yang terbaik. RD mengakui banyak peluang emas yang didapatkan anak asuhnya, tapi terbuang percuma.
”Banyak peluang yang kami dapatkan, tapi hanya tiga gol yang berhasil diciptakan. Saya mengakui penyelesaian akhir kami kurang bagus dan ini harus diperbaiki,” kata RD, selepas pertandingan. ”Persijap melakukan strategi yang menyulitkan pemain kami. Kami sering terpancing permainan mereka, walaupun memang berhasil menguasai jalannya pertandingan,” tambah arsitek yang sebelum menangani Persija sukses bersama Sriwijaya FC itu.
Namun, hasil ini tetap disyukuri RD. Menurut dia, permainan bagus juga tidak terlalu penting kalau pada akhirnya hanya menuai kekalahan. RD pun sempat membandingkan kala Persija dijamu Persipura Jayapura pada laga sebelumnya. Persija yang mampu menampilkan permainan ciamik kala itu, tapi anak-anak Jakarta justru tumbang. ”Saat bermain di Papua, sebenarnya kami bermain bagus dibandingkan laga saat ini.
Tapi, itu menjadi percuma karena kami akhirnya kalah. Saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” ucap RD. Bepe juga setuju dengan komentar RD. ”Setuju, Persija tidak terlalu bagus dalam pertandingan ini. Banyak peluang yang kami dapatkan tidak bisa berbuah gol. Tapi, ini sepak bola. Semuanya tidak bisa diprediksi,” katanya.
Dari tim tamu, Pelatih Persijap Suimin Diharja mengakui timnya kalah kelas. Arsitek asal Medan itu mengatakan anak asuhnya sangat kelelahan setelah menjalani enam laga sekaligus dalam rentan waktu singkat. ”Kami sebenarnya tidak mau menyalahkan padatnya jadwal yang dijalani. Tapi, itu yang sebenarnya terjadi. Banyak pemain mengalami kram kaki karena kelelahan dan itu rata-rata dialami amunisi inti kami,” tuturnya.
Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Persija nyaris menguasai jalannya pertandingan. Duet striker Bambang ’Bepe’ Pamungkas dengan Agu Kasmir berhasil mengobrakabrik lini belakang Persijap yang dikomandoi kapten Evaldo Silva de Asiss. Tapi, gol pembuka kemenangan tuan rumah yang berjuluk Macan Kemayoranjustru tercipta dari pemain tengah Oliver Makor.
Gelandang asal Liberia itu berhasil merobek jala gawang Persijap yang dikawal mantan kiper Persija M Yasir pada menit ke-25. Persija menjaga keunggulan ini hingga turun minum. Selepas jeda, tidak berbeda jauh seperti jalannya babak pertama, Persija tetap menguasai permainan. Bepe dkk kembali menambah gol melalui sundulan pemain tim nasional (timnas) Indonesia M Nasuha pada menit ke-63. Keunggulan Persija akhirnya ditutup oleh Agu, penyerang asal Singapura, lima menit sebelum laga usai.
Gol ini membuat Agu semakin produktif sejak bergabung dengan pasukan Macan Kemayoran. Menurut Pelatih Persija Rahmad ‘RD’ Darmawan, meski berhasil menundukkan Persijap dengan skor besar, pertandingan Macan Kemayoran kali ini bukan yang terbaik. RD mengakui banyak peluang emas yang didapatkan anak asuhnya, tapi terbuang percuma.
”Banyak peluang yang kami dapatkan, tapi hanya tiga gol yang berhasil diciptakan. Saya mengakui penyelesaian akhir kami kurang bagus dan ini harus diperbaiki,” kata RD, selepas pertandingan. ”Persijap melakukan strategi yang menyulitkan pemain kami. Kami sering terpancing permainan mereka, walaupun memang berhasil menguasai jalannya pertandingan,” tambah arsitek yang sebelum menangani Persija sukses bersama Sriwijaya FC itu.
Namun, hasil ini tetap disyukuri RD. Menurut dia, permainan bagus juga tidak terlalu penting kalau pada akhirnya hanya menuai kekalahan. RD pun sempat membandingkan kala Persija dijamu Persipura Jayapura pada laga sebelumnya. Persija yang mampu menampilkan permainan ciamik kala itu, tapi anak-anak Jakarta justru tumbang. ”Saat bermain di Papua, sebenarnya kami bermain bagus dibandingkan laga saat ini.
Tapi, itu menjadi percuma karena kami akhirnya kalah. Saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” ucap RD. Bepe juga setuju dengan komentar RD. ”Setuju, Persija tidak terlalu bagus dalam pertandingan ini. Banyak peluang yang kami dapatkan tidak bisa berbuah gol. Tapi, ini sepak bola. Semuanya tidak bisa diprediksi,” katanya.
Dari tim tamu, Pelatih Persijap Suimin Diharja mengakui timnya kalah kelas. Arsitek asal Medan itu mengatakan anak asuhnya sangat kelelahan setelah menjalani enam laga sekaligus dalam rentan waktu singkat. ”Kami sebenarnya tidak mau menyalahkan padatnya jadwal yang dijalani. Tapi, itu yang sebenarnya terjadi. Banyak pemain mengalami kram kaki karena kelelahan dan itu rata-rata dialami amunisi inti kami,” tuturnya.
Minggu, 09 Januari 2011
Coming Soon "thejaksejati" Jakmania Shop
Toko Suporter Online thejaksejati jika tidak ada masalah akan dibuka pada akhir Februari 2011
Jika pada akhir Februari 2011 belum dibuka, thejaksejati online shop akan dibuka akhir Maret 2011 atau selambat-lambatnya Juli 2011
Barang-barang yg dijual: Kaos, Syal, Topi, dan atribut-atribut lainnya
Jika pada akhir Februari 2011 belum dibuka, thejaksejati online shop akan dibuka akhir Maret 2011 atau selambat-lambatnya Juli 2011
Barang-barang yg dijual: Kaos, Syal, Topi, dan atribut-atribut lainnya
Macan Kemayoran 2-1 Singo Edan
Persija Jakarta merangkak ke posisi tiga klasemen sementara Superliga Indonsia setelah mencatat kemenangan 2-1 atas Arema Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu [9/1]/.
Tambahan tiga poin itu membuat Persija mengumpulkan nilai 17 dari delapan laga yang sudah dijalani. Raihan angka ini sama dengan Semen Padang, namun Persija kalah selisih gol. Sedangkan Arema harus puas berada di peringkat keempat dengan poin 14.
Duel Persija dan Arema berlangsung sengit, karena kedua tim memperagakan permainan terbuka. Persija berambisi membalas kekalahan pada musim lalu, sedangkan Arema ingin kembali ke posisi dua klasemen sementara.
Laga baru berjalan tujuh menit, tim tamu justru yang memberikan ancaman terlebih dahulu. Kiper Hendro Kartiko harus bekerja keras untuk menepis bola tandukan kapten tim Arema Pierre Njanka.
Persija mencoba merespon permainan agresif Arema dengan melakukan tekanan ke pertahanan tim Singo Edan. Namun penyelesaian akhir yang buruk membuat Persija minim mendapatkan peluang emas.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=425168?area=2l&pos=2&ord=425168"></script>
Arema justru yang mendapatkan peluang emas di menit ke-18. Tapi sundulan striker Noh Alam Shah membentur mistar gawang.
Menjelang babak pertama usai, Persija akhirnya mampu unggul lebih dulu dari lawannya. Setelah melewati barisan belakang Arema, Greg Nwokolo pun menceploskan bola ke arah gawang yang gagal diantisipasi kiper Kurnia Meiga.
Di babak kedua, jalannya pertandingan tidak jauh berbeda dibandingkan babak pertama. Kedua tim tetap memperagakan permainan agresif untuk mengungguli lawan-lawannya.
Arema terlebih dahulu menggebrak pertahanan Persija sejak babak kedua digulirkan. Sejumlah peluang berhasil diperoleh tim besutan Miroslav Janu ini melalui Noh Alam Shah, namun tidak membuahkan gol.
Pada menit ke-69, Persija justru berhasil menggandakan keunggulan atas lawannya. Berawal dari kesalahan barisan belakang Arema dalam mengantisipasi lemparan ke dalam, Agu Cashmir yang tidak terkawal mendapat bola, dan menggiringnya ke kotak penalti. Setelah mengecoh pemain belakang, Agu menceploskan bola ke dalam gawang.
Arema langsung memberikan respon untuk mengejar defisit dua gol. Upaya itu membuahkan hasil pada menit ke-72 melalui sundulan Roman Chmelo yang memanfaatkan tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan Persija.
Njanka nyaris menghadirkan blunder di pertahanan Arema pada menit ke-86. Keberaniannya menguasai bola di kotak penalti dapat diserobot M Nasuha. Beruntung bola masih melambung di atas mistar gawang.
Setelah memperagakan permainan menyerang, kedua tim tidak bisa menambah pundi-pundi golnya, sehingga pertandingan pun diselesaikan dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Tambahan tiga poin itu membuat Persija mengumpulkan nilai 17 dari delapan laga yang sudah dijalani. Raihan angka ini sama dengan Semen Padang, namun Persija kalah selisih gol. Sedangkan Arema harus puas berada di peringkat keempat dengan poin 14.
Duel Persija dan Arema berlangsung sengit, karena kedua tim memperagakan permainan terbuka. Persija berambisi membalas kekalahan pada musim lalu, sedangkan Arema ingin kembali ke posisi dua klasemen sementara.
Laga baru berjalan tujuh menit, tim tamu justru yang memberikan ancaman terlebih dahulu. Kiper Hendro Kartiko harus bekerja keras untuk menepis bola tandukan kapten tim Arema Pierre Njanka.
Persija mencoba merespon permainan agresif Arema dengan melakukan tekanan ke pertahanan tim Singo Edan. Namun penyelesaian akhir yang buruk membuat Persija minim mendapatkan peluang emas.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=425168?area=2l&pos=2&ord=425168"></script>
Arema justru yang mendapatkan peluang emas di menit ke-18. Tapi sundulan striker Noh Alam Shah membentur mistar gawang.
Menjelang babak pertama usai, Persija akhirnya mampu unggul lebih dulu dari lawannya. Setelah melewati barisan belakang Arema, Greg Nwokolo pun menceploskan bola ke arah gawang yang gagal diantisipasi kiper Kurnia Meiga.
Di babak kedua, jalannya pertandingan tidak jauh berbeda dibandingkan babak pertama. Kedua tim tetap memperagakan permainan agresif untuk mengungguli lawan-lawannya.
Arema terlebih dahulu menggebrak pertahanan Persija sejak babak kedua digulirkan. Sejumlah peluang berhasil diperoleh tim besutan Miroslav Janu ini melalui Noh Alam Shah, namun tidak membuahkan gol.
Pada menit ke-69, Persija justru berhasil menggandakan keunggulan atas lawannya. Berawal dari kesalahan barisan belakang Arema dalam mengantisipasi lemparan ke dalam, Agu Cashmir yang tidak terkawal mendapat bola, dan menggiringnya ke kotak penalti. Setelah mengecoh pemain belakang, Agu menceploskan bola ke dalam gawang.
Arema langsung memberikan respon untuk mengejar defisit dua gol. Upaya itu membuahkan hasil pada menit ke-72 melalui sundulan Roman Chmelo yang memanfaatkan tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan Persija.
Njanka nyaris menghadirkan blunder di pertahanan Arema pada menit ke-86. Keberaniannya menguasai bola di kotak penalti dapat diserobot M Nasuha. Beruntung bola masih melambung di atas mistar gawang.
Setelah memperagakan permainan menyerang, kedua tim tidak bisa menambah pundi-pundi golnya, sehingga pertandingan pun diselesaikan dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Jumat, 10 Desember 2010
Kongres Jakmania: SATU MISI, SATU HATI, SATU PEMUDA, SATU JAKARTA
Bulan Desember ini The Jakmania supporter sepak bola Persija Jakarta mengadakan Kongres Pertamananya yang bertujuan untuk meregenerasi serta penataan organisasi The Jakmania. Dengan Tema “Satu Misi, Satu Hati, Satu Pemuda, Satu Jakarta”.
Visi dan Misi dari kegiatan ini adalah sebagai pengawal pembawa perubahan Pembangunan masyarakat sepak bola yang sejuk, modern, berbudaya dalam bingkai NKRI. Dan juga menciptakan pemimpin muda yang sehat, mumpuni, cerdas, amanah dan taqwa.
Kongres The Jakmania ini akan dilaksanakan tanggal 10 – 12 Desember 2010 yang bertempat di Sekolah Polisi Wanita (SEPOLWAN). Yang akan diikuti oleh 300 Peserta dari 48 Korwil The Jakmania. Dan juga akan dihadiri oleh Kemenpora, Staf ahli Menpora, Medco Foundation, Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum PSSI, Manager Persija, Kapolda Metro Jaya dan Bpk H.Sutiyoso selaku Pembina The Jakmania.
Semoga dengan terselenggaranya Kongres The Jakmania ini dapat terwujutnya sebuah rumusan program kerja dan rekomendasi organisasi The Jakmania yang bersentuhan/sinergi dengan Pembangunan perkelanjutan pemerintah dibidang olahraga, maupun dibidang lainnya sebagai konstribusi nyata baik dalam sector pembangunan sumber daya manusia ditingkat wilayah, bangsa dan Negara. (TRQ/RA)
Minggu, 07 November 2010
Jangan Takut Jadi Jakmania
Gue lahir di Jakarta Kota Orange.......Jadi buat gue, warga Jakarta ngedukung Persija itu wajib hukumnya.
Tapi banyak yg bilang The Jak bikin macet. Padahal kagak ada pertandingan juga jakarta udah macet. Yang gw sesalin, di Kota Orange tercinta ini banyak yg menganggap The Jak itu brutal, banyak juga yang bilang The Jak alay/ kampung/norak dsb. Pastinya gue gak seneng lah dibilang kayak gitu karna suporter kan punya gaya hidup sendiri. Barusan gw buka Kaskus, gw iseng liat profile temen gw, ada yg ngepost di vm nya kayak gini:
punya hak apa the jak numpang?
indonesia gak bakal pernah maju selama sampah2 kyk lu msh idup.
dasar ababil
tuh, ane udah mo muntah ngeliat vm kayak gitu. Tuh orang yg nulis vm-nya gak pernah ngeliat The jak dari segi positifnya. Misalnya, kan sekarang lagi ada merapi ama mentawai tuh, pas kemaren Persija vs Sriwijaya FC, gue liat di stadion ada spanduk tulisannya "Merapi-Mentawai, Kamu tak akan pernah sendiri". Jakmania sendiri juga sering mengadakan kegiatan bakti sosial, sunatan masal, dsb. Intinya, jangan ngeliat The Jakmania dari satu sisi. Jakmania yang sebenarnya nggak kayak yg dibilang orang banyak. Jakmania yg sebenernya adalah Jakmania yg atraktif, kreatif, sportif, dan loyalitasnya kepada Persija yg kagak perlu dipertanyakan lagi.
Salam Jempol Telunjuk
The Jak.........Mania
Tapi banyak yg bilang The Jak bikin macet. Padahal kagak ada pertandingan juga jakarta udah macet. Yang gw sesalin, di Kota Orange tercinta ini banyak yg menganggap The Jak itu brutal, banyak juga yang bilang The Jak alay/ kampung/norak dsb. Pastinya gue gak seneng lah dibilang kayak gitu karna suporter kan punya gaya hidup sendiri. Barusan gw buka Kaskus, gw iseng liat profile temen gw, ada yg ngepost di vm nya kayak gini:
punya hak apa the jak numpang?
indonesia gak bakal pernah maju selama sampah2 kyk lu msh idup.
dasar ababil
tuh, ane udah mo muntah ngeliat vm kayak gitu. Tuh orang yg nulis vm-nya gak pernah ngeliat The jak dari segi positifnya. Misalnya, kan sekarang lagi ada merapi ama mentawai tuh, pas kemaren Persija vs Sriwijaya FC, gue liat di stadion ada spanduk tulisannya "Merapi-Mentawai, Kamu tak akan pernah sendiri". Jakmania sendiri juga sering mengadakan kegiatan bakti sosial, sunatan masal, dsb. Intinya, jangan ngeliat The Jakmania dari satu sisi. Jakmania yang sebenarnya nggak kayak yg dibilang orang banyak. Jakmania yg sebenernya adalah Jakmania yg atraktif, kreatif, sportif, dan loyalitasnya kepada Persija yg kagak perlu dipertanyakan lagi.
Salam Jempol Telunjuk
The Jak.........Mania
Langganan:
Postingan (Atom)